Senin, 06 Februari 2017

Halal Buat Kami - Haram Untuk Tuan



Adalah Abu 'Abdurrahman Abdullah ibn al Mubarak al Hanzhali al Marwazi, seorang ulama' masyhur di Makkah yang menceriterakan riwayat ini.

Suatu ketika, setelah selesai menjalani ritual ibadah haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua Malaikat yang turun dari langit, dan mendengar percakapan keduanya.

"Berapa orang yang datang tahun ini (untuk haji) ?" tanya satu malaikat kepada malaikat lainnya.

"Tujuh ratus ribu jama'ah" jawab Malaikat yang ditanya.

"Berapa banyak dari mereka yang diterima ibadah hajinya ?"

"Tidak satupun"

----- *** -----

Percakapan itu membuat sang Abdullah al Mubarak bergemetar.

"Apa ?" ia menangis dalam mimpinya. "Semua orang - orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia - sia ?"

Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar percakapan kedua malaikat itu.

"Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, akan tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh ibadah haji mereka diterima oleh Allah"

"Kenapa bisa begitu ?"

"Itu kehendak Allah"

"Siapa orang tersebut ?"

"Sa'id ibn Muhafah tukang sol sepatu di Kota Dimasyq (Damaskus)"

Mendengar ucapan itu, Abdullah al Mubarak itupun langsung terbangun dari tidurnya. Sepulang haji, ia tak langsung pulang menuju rumah, akan tetapi langsung menuju kota Damaskus, Syiria. Hatinya bergetar dan bertanya - tanya.

Sesampai disana, ia langsung mencari sang tukang sol yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ia tanya, apakah ada tukang sol sepatu yang bernama Sa'id ibn Muhafah.

"Ada, di tepi kota" jawab salah seorang tukang sol sepatu sambil menunjuk arahnya.

Sampai disana ia mendapati seorang tukang sol sepatu yang berpakaian amat lusuh, "Benarkah anda bernama Sa'id ibn Muhafah ?" tanya ibn al Mubarak.

"Betul, siapakah tuan ?"

"Aku Abdullah ibn al Mubarak"

Sa'id pun terharu, "Tuan adalah Ulama' terkenal, ada apa gerangan mendatangi saya ?"

Sejenak, Ulama' itupun kebingungan, darimana ia akan memulai pertanyaanya. Akhirnya iapun menceritakan perihal mimpinya.

"Saya hendak tahu, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur, dan membuat mabrur ibadah haji para jama'ah yang lain ?"

"Wah saya sendiri tidak tahu"

"Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini"

Maka Sa’id ibn Muhafah pun bercerita, "Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar suara talbiyah : 'Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika laa syariika laka labbaika. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka. laa syariika laka' dan, setiap kali aku mendengar talbiyah itu, aku selalu menangis 'ya Allah aku rindu Makkah. ya Allah aku merindu Ka'bah. Ijinkan aku datang, ijinkan aku datang ya Allah' oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu. Setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan, hingga akhirnya pada tahun ini, saya memiliki 350 dirham, cukup untuk saya berhaji, saya sudah siap berhaji"

"Tapi anda batal berangkat haji"

"Benar"

"Apa yang terjadi ?"

"Ketika itu, Istri saya hamil, dan mengidam. Waktu saya hendak berangkat, saat itu dia ngidam berat"

"Suamiku, menciumkah engkau bau masakan yang nikmat ini ?"

"Iya, sayang"

"Cobalah kau cari, siapakah yang masak sehingga baunya begitu nikmat. Mintalah sedikit untukku"

"Ustadz, kemudian sayapun mencari sumber bau masakan itu. Ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh. Disitu ada seorang janda dan enam anaknya. Saya mengatakan kepadanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit. Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya"

Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan, "tidak boleh, Tuan"

"Dijual berapapun akan saya beli"

"Makanan itu tidak dijual, Tuan" katanya sambil berlinang mata.

"Kenapa ?"

Sambil menangis, janda itu menjawab, "Daging ini halal untuk kami dan haram untuk Tuan"

Dalam hati saya, "Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim ?" Karena itu saya mendesaknya lagi "Kenapa ?"

"Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Di rumah sama sekali tak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk kami masak, dan kami makan" Sesenggukan janda itu menjelaskan.

"Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram"

Mendengar ucapan tersebut, saya menangis, kemudian kembali pulang. Aku ceritakan perihal kejadian itu pada istriku, iapun menangis. Hingga akhirnya, kami memasak makanan dan mendatangi rumah janda tersebut.

"Ini masakan untukmu" 

Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka. "Pakailah uang ini untukmu sekeluarga. Gunakanlah untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi"

Ya Allah ... disinilah Hajiku
Ya Allah ... disinilah Makkahku

Mendengar cerita tersebut, Abdullah al Mubarak pun tak bisa menahan air matanya.


Sumber: http://alkisaah.blogspot.co.id/2016/03/halal-buat-kami-haram-untuk-tuan.html Read More......

Sabtu, 20 Juni 2009

Hajimemasite

Hajimemasite....
Kore wa watashi no blog desu.
Jaa,shizuka desu yoo.
He,pingin tahu artinya?!?

Hai,ini blogku.
Em,masih sepi ya.
(kurang lebih begitu artinya).

Sudah lebih dari 3 tahun Bahasa Jepangku jarang kupraktekkan.Sayang dech,tapi alhamdulillah kebetulan aku punya teman yang dapat bea siswa dari Direktorat Jepang yang tersebar di beberapa kota besar Indonesia.Begitu uangnya turun,dia diminta membuat laporan semacam surat setengah resmi ke pihak Jepang seputar perkembangan studinya.Nah,disinilah sesekali aku dimintai komentar atau ngedit tata bahasanya.Jadi sekalian remember bahasa Jepang yang pernah kudapatkan di sekolah dulu.

Kembali ke blog,blog ini hadiah yang paling spesial dari yayank-ku dan membuatku amat bahagia,(walau dia belum melamarku,hiks).Sekali lagi terima kasih ya,Mas.Benar-benar jadi fasilitas dan sarana belajarku.

Sempat bingung ketika dapat kabar blogku sudah rampung."Waduh,enaknya kapan waktu yang pas untuk ngeblog ya?."
Pagi?di TK,sore?di TPA,malam?privat di murid-murid,terus kapan??.Alhamdulillah punya yayank sabar,walau dari pagi - malam aku lewati waktu dengan murid,dia maklum (chiie,kalau posesifnya nggak muncul sih).
Tapi,maaf belum bisa maksimal.Niatnya memang belajar juga tempat sharing (berbagi),tentunya ingin punya banyak teman,seperti newbie yang lainnya.
Arigato gozaimasu
Read More......

Kamis, 11 Juni 2009

Oh,muridku

Teet...teet...Bel sekolah yang kutunggu-tunggu akhirya berdering juga tepat jam10.30.Alhamdulillah,spontan murid-muridku bergegas merapikan mainan mereka masing-masing.Kebetulan hari ini aku dan murid berada di "SENTRA KREASI" jadi di ruangan ini muridku benar-benar eksplor kemampuan seni mereka,ada yang asyik menabuh kaleng-kaleng dan botol bekas,ada juga yang menyanyi dengan syair favoritnya sekedar mengiringi tabuhan temannya...Wah,yang satu ini,ada yang sedang khusyu bermain peran layaknya Pangeran dan Cinderellanya.Diam-diam kuperhatikan mimik mereka.
Yah,tiba-tiba adegan mereka terhenti karena bel tadi.Bergegas mereka melepas asesoris perannya dan saling berkata "Besok lagi ya,teman-teman" yang lain menyahuti "ya..."5menit kemudian ruangan sudah rapi seperti semula,mereka membentuk posisi untuk berdoa.Subhanallah,walau usia mereka masih dini,tapi sudah terbiasa berdoa dengan sikap khusyu.Usai berdoa dan say good bye dengan teman-temannya,mereka merapikan peralatan makan dan minum mereka ke tas masing-masing,menuju loker untuk mengambil sepatu.Nah,tibalah di akhir pertemuan,setelah memakai sepatu,mereka berbaris sesuai tinggi badan(sudah pasti yang tinggi ada di urutan belakang).Kami berjalan layaknya kereta api,tentunya tetap sambil bernyanyi dan bertepuk tangan.Tiba di pintu gerbang,ayah-bunda,mama-papa,pak ojek,pak becak dan yuk-yuk mereka sudah stand bye disana.Satu per satu dari mereka keluar gerbang seraya say salam kepadaku dan teman lainnya.Uniknya,ada juga yang mencium pipi kiriku,dan berkata sambil tersenyum "Aku sayang ustadzah."
Read More......

Selasa, 09 Juni 2009

Terima Kasih Semua


Terimakasih ya Allah
Akulahirkan ini atas ijinmu. Semoga bisa terus tumbuh menyebarkan ilmu-Mu.

Terimakasih, Mas
Yang sudah repot-repot membantu ngebuatin blog ini.

"Ah, Gak Kok Dik. Kan Mas udah Janji. Hehehe Sudah jadi tuh Mau diisi apaan terserah adik."

Terimakasih, Buat yang ngasih template gratis ini.
Thank's untuk Penyedia Template ini. Untuk sementara aku pakai dulu yah, soalnya buru-buru nih, Masku masih agak sibuk dengan blogna yang standart itu, hihihi.

"ah, Adik ini. Biar standar juga sering menang kontes atuh".

Terimakasih ke siapa lagi ya?
Tuk semua yang telah berjasa atas lahirnya blog ini. Semoga blog ini bisa lebih berarti. Tumbuh seiring keniatan hati, belajar untuk ini. Untuk menghidupkan blog ini.

Terima kasih


nb:gambar dari sini
Read More......

Shofie's Diary © 2008 Por *Templates para Você*